Friday, September 30, 2011

[karimun jawa] teaser :D

sekedar teaser sebelum besok mulai berangkat ke Semarang dan dilanjut senin paginya menuju ke Karimun Jawa

selamat menikmati :D






Enjoying KARIMUN JAWA


Rencana tanggal 3 - 6 oktober 2011 nanti bareng beberapa teman, wuntat, wawis dan mungkin beberapa rekan lain mau menikmati keindahan kepulauan Karimun Jawa. Taman Nasional yang merupakan deretan 27 pulau ini dulu pernah saya datangi 2 tahun bareng Sita dan Santi. Perlengkapan foto yang dibawa dulu masih perlengkapan standart :D, 450D + lensa kits 18-55 + filter CPL. Moga moga perjalanan senin depan cuaca cerah sehingga bisa mengabadikan keindahan pagi , siang, sore dan malam di Karimun Jawa.

Rencana memang tidak ada target khusus, just enjoy the trips, do some relaxing activity, hunting foto2 landscape, snorkling, enjoying sunset dan sunrise, hopefully night full with stars, milky way and comet :D

ada yang tertarik buat ikutan ?

Thursday, September 29, 2011

[india] lost in India

 “Experience, travel -
 these are as education 
in themselves”

 Euripides

Dari dulu sebenarnya pengen sekali bisa sharing pengalaman "perdana" ke luar negeri ke teman teman semuanya. Perjalanan yang cukup berkesan terutama karena memang pengalaman pertama kalinya pergi ke luar negeri, dan sendirian lagi..

Pemandangan indah barisan bangunan yang tertata rapi di sela kebun teh di kota kotagiri, dinginnya udara malam dan pagi yang membuat saya tidur dengan berselimut berlapis lapis, sapaan masyarakat yang selalu diikuti dengan gelengan kepala bersahabat dan juga tidak lupa sibuknya chennai yang mengalahkan pamor kota metropolitan yang saya pikir dulunya paling padat sedunia, belum lagi ditambah pengalaman "sedikit" buruk yang menyebabkan saya tidak bisa pulang ke jakarta sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

untuk sementara silakan dinikmati beberapa foto jepretan dengan kamera poket canon G5






mudah mudahan kapasitas memory saya masih cukup untuk bisa diandalkan dan belum tertimbun sepenuhnya oleh puluhan bahkan ratusan pengalaman baru yang juga tidak kalah menariknya. Mungkin nanti akan saya bikin berseri supaya tidak terlalu berat untuk dibaca.

tunggu tanggal mainnya deh :D

Namaste

[quote of the day] don't ask the Lord

 
“Do not ask the Lord 
to guide your footsteps, 
If you are not willing 
to move your feet.”

Mungkin banyak dari kita yang berdoa kepada Tuhan, memohon untuk memberikan apa yang kita inginkan.. tapi kalau kita sendiri tidak mau berusaha, doa itu juga tidak akan bisa dengan serta merta terkabul..

Berdoa disertai tindakan nyata akan membawa kita menuju apa yang kita ingin capai

[ujung kulon] sebentar lagi pagi

bulan masih tampak tersenyum di antara sedikit kerlip bintang di langit timur
lidah riak ombak, menyapa hangatnya pasir putih yang lembut
mendesah pelan bak alunan melodi alam
bercanda riang tak henti memenuhi dimensi ruang

langit memerah, merekah diatara gelapnya bayangan pepohonan
semburat cahaya menerpa mengisi relung hati
mengisi kekosongan yang melanda jiwa

desir angin yang menemani di samping ku.
membisikan pelan kata kata merdu
sebentar lagi pagi . . .

peucang, 22/09/2011

Wednesday, September 28, 2011

memanah itu (ternyata) susah :p


sesi terahkir dalam pertemuan tahunan JMHI di Pulau Peucang kemarin sempat diisi dengan demo memanah.. lhah.. apa hubungannya memanah dengan para pemanen madu hutan ?? memang tidak ada hubungannya sih.. bukan juga karena di Pulau Peucang banyak terdapat kijang dan babi hutan yang terkesan jinak sehingga bisa kita buru dengan panah :D

salah seorang peserta Madhu Duniya dari Philipina, ternyata salah satu atlit olahraga memanah. dan dia berkeinginan untuk membagi ilmu nya kepada rekan rekan anggota JMHI.

kalau belum pernah mencoba mungkin kita cuma mengira memanah itu tinggal menaruh busur ke tali, menarik kuat talinya dan melepaskan anak panah dari busurnya.. eitttss.. banyak teman yang juga mengira begitu... kenyataannya banyak juga yang terpaksa harus nyengir kuda karena anak panah nya tidak melesat jauh ke depan tapi hanya jatuh bak daun kering ke bawah :D.. bahkan ada juga yang malah busurnya mencolot ke belakang bukan ke depan hahahah.. jadi kebayang bagaimana caranya untuk memburu rusa dengan senjata panah yang untuk mengarahkan anak panahnya saja susah sekali :D. Lihat saja sampai sampai pak Radaimon (berbaju merah, di pojok kanan bawah) mencoba membayangkan memanah tanpa menggunakan busur dan anak panahnya.. :D

selain itu proses pembuatan busur yang dari bambu juga butuh proses sendiri karena di pulau peucang ternyata tidak bisa diketemukan pohon bambu :D.. jadilah "pengajar olahraga memanah ini" nya harus menaiki perahu menuju daratan, berjalan kaki sekitar 1 jam untuk mencari rumpun bambu. Belum lagi ketika mengajari "anak buahnya" memanah, sang guru yang sering terlihat berlari lari untuk mengambil anak panah yang terhambur tidak beraturan tersebut :p

sesampainya di Jakarta, busur dan anak panah ini masih terlihat di bawa mr Jenne kemana mana,mungkin ingin di taruh di kantor nya di Philipina. Sempat terbersit pertanyaan "apakah nanti naik pesawat tidak terhambat, karena membawa senjata tajam :D (walau kenyataaannya anak panahnya tumpul sih :p).

sebelum berpamitan untuk berangkat mr Jenne malah ahkirnya menitipikan busur dan anak panah nya ke saya.. "saya masih bisa membuat yang lebih bagus lagi nanti di Philipina" ujar mr Jenne.. hahaha. dan karena kemarin seharian muter muter ke mangga 2 dan glodog dengan pak Heri dan deasy jadilah busur dan anak panah ini dititipkan di kamar hotel. dan ternyata tertinggal ketika saya pulang ke kost..

lusanya dapat kabar dari deasy.. "mas.. panah nya dibuang petugas hotel" waksss. mungkin waktu dibersihkan dikira senjata tajam jadi dibuang :D.. Untung waktu ditanyakan ke petugas resepsionis masih disimpan..

jadilah sekarang panah dan busurnya tersimpan rapi di Rumah Madu.. menjadi salah satu hiasan ex event Madhu Duniya 2011 :D


[ujung kulon] time lapse morning @ peucang

iseng iseng pagi hari bikin time lapse pagi perjalanan minggu lalu di pulau Peucang
442 files, kamera poket Canon S95

silakan dinikmati di youtube :
http://www.youtube.com/watch?v=G6n7rG2CpY8

atau di vimeo :
http://www.vimeo.com/29699439

semoga berkenan dan selamat pagi Indonesia !!

Monday, September 26, 2011

[ujung kulon] pagi diantara deburan ombak

Selama seminggu kemarin saya menghabiskan waktu di Pulau Peucang, salah satu icon wisata untuk TN Ujung Kulon. Bersama beberapa rekan dari Jaringan Madu Hutan Indonesia, kami mengadakan event Madhu Duniya.Banyak kesan dan pengalaman berguna serta sharing pengetahuan seputar madu yang kami dapatkan selama event tersebut. Tak lupa juga di waktu senggang, karena acara yang berlangsung cukup padat dari pagi sampai menjelang malam sehingga saya hanya bisa menyempatkan waktu pagi hari, sekitar pukul 5 pagi hingga menjelang pukul 7.30 untuk membawa tripod dan kamera saya menyusuri tepian pantainya yang lembut dan berwarna kuning. Sore harinya terkadang acara berlanjut sampai malam sehingga jarang saya bisa hunting. Malam malahan yang cukup waktu di sela mengurusi persiapan untuk kegiatan besok paginya saya menyempatkan mengabadikan malam bertabur bintang di Pulau Peucang. Walau pendaran sinar bintangnya kurang begitu terang.

Salah satu momen pagi di Pulau Peucang yang sempat tertangkap kamera. Beberapa foto landscape lainnya menyusul kalau sudah tiba di kost dan bebersih2 kamar yang ditinggal lama :D



Friday, September 16, 2011

mendadak offroad

Roda belakang mobil terano yang kami tumpangi bergerak dengan liar seakan lepas kendali. Beberapa kali posisi mobil terlihat tidak sesuai dengan posisi kemudi yang dipegang pak Agus. Hujan yang turun 20 menit yang lalu seakan sedang bersuka ria di atas kegelisahan kami. Setelah kepotan yang entah kesekian kalinya akhirnya kami pasrah mendapati mobil terjerembab dalam gerusan tanah di kiri jalan. Saatnya keluar, berhujan hujan ria dan mendorong mobil :D



Tidak pernah terpikir bahwa sore itu saya harus berbasah ria karena sebelum berangkat informasi yang saya dapatkan adalah "sudah tiga bulan di sini tidak turun hujan pak" ucap pak mamit salah seorang penduduk di sana. Sehingga peralatan cadangan berupa jas hujan pribadi dan buat kamera pagi tadi saya tinggalkan di kamar.

Udara cukup terik ketika mobil Terano yang kami tumpangi mulai masuk ke jalan tanah. Menderu keras sembari melahap dengan ringan tanjakan maupun turunan yang dihiasi jalan tanah liat kecoklatan dan kering berdebu. Sempat pak Agus berceloteh bahwa mobil ini untuk kalangan offroaders adalah mobil offroad banci karena tidak kuat bila berhadapan dengan tanah lumpur yang lembek terkena hujan.

selama kegiatan pun matahari cukup terik menyinari permukaan bumi walau terkadang beberapa kali mendung menggayut cukup membuat kami bersyukur bisa sedikit terlepas dari sengatan matahari. Menjelang pukul 2 sore langit sedikit mendung dengan sedikit gerimis kecil, beberapa tetes saja. bahkan sempat kami putuskan untuk melanjutkan kegiatan sampai menjelang maghrib.

menjelang pukul 4 sore, angin bertiup cukup kencang membawa awan tebal yang bergerak bak tentara bayangan menutupi matahari. perjalanan kami terhenti ketika rekan yang dibagian depan memberi tanda. "Hujan mas.. apakah kita teruskan ?" "Berhenti saja pak.." sahutku dari belakang. saat itu saya tidak membawa jas hujan untuk melindungi kamera dan laptop yang tersimpan di dalam tas.
sedangkan gerimis sudah mulai sedikit deras, dan di depan langit gelap pekat menutupi jalan setapak yang harus kami lewati.

Benar saja, baru beberapa menit kami berhenti, gerimis berubah menjadi hujan angin. Beberapa rekan segera bergegas berlari menuju ke pondokan bambu yang jaraknya sekitar 15 menit perjalanan. Saya sendiri pontang panting berusaha memasukan kamera, handphone ke dalam tas dan berharap hujan tidak terlalu lebat sehingga tas daypack saya masih bisa menahan tidak sampai basah kuyup di dalam tas.

berlari sembari menapaki jalan setapak perambah rumput buat ternak ternyata juga tidak menyenangkan. apalagi ditambah suasana hujan sehingga jalan berubah menjadi licin. dengan kemiringan sekitar 65 derajat sehingga membuat saya sering harus mengorbankan celana supaya tidak terpelanting ke bawah.

15 menit kemudian saya tiba di pondokan, kondisi baju dan celana basah kuyup, topi lapangan pun berasa bak gayung karena dipenuhi air (hahahaha.. dapat ide dari mana topi bak gayung :D). Perjalanan belum selesai karena mobil di parkir agak di atas pondokan oleh pak Agus dengan pertimbangan kalau terjadi hujan mobil tidak akan terjebak di tanjakan yang menuju pondokan tersebut. Jadilah saya dan pak Agus berlari lari diantara deru hujan dan angin. bukit di sepanjang jalan sudah tertutup air, putih sedikit abu abu gelapnya awan. saya sedikit tidak mengenali pebukitan yang tadinya kami lewati, semuanya mulai memutih tertutup derasnya hujan.

kondisi kami jauh dari kering ketika ahkirnya berhasil mencapai tempat mobil di parkir. sembari berbasa basi meminta maaf karena sudah membuat mobil kotor saya pun masuk ke dalam mobil. karena yakin tidak hujan jadi kali ini sayapun tidak menyiapkan baju ganti.. jadilah dalam kondisi basah kuyup dan kedinginan kami memacu mobil melewati jalan berliku liku penuh jebakan batman ini.

ketika akhirnya mobil kami terpontang panting menapaki turunan dan berhenti sedikit menyilang menutupi separo jalan dengan kondisi 2 ban kiri tengelam dalam parit. stuck.. mengerung ke depan dengan ban yang hanya berputar bak mesin pencacah bulu ayam. bergerak mundur sedikit dan kemudian juga mengerung bak mesin es puter mengores tanah berlumpur.

sial ketika mencoba mencari batu untuk menutupi parit supaya roda bisa mendapat gesekan sama sekali tidak ditemui batu !.. gila ini batu pada dibuang kemana ya.. sepanjang jalan cm ada tanah berlumpur, ilalang, rumput liar dan tanaman singkong :D



setelah kami berdua mencoba mendorong mobil dengan hasil nol besar ahkirnya dicoba mengontak beberapa penduduk dengan harapan mereka belum jauh beranjak pulang ke rumah. akhirnya dengan dibantu beberapa penduduk mobil ini pun bisa terlepas dari jebakan parit yang melintang. beruntung kami masih mendapat bantuan. terbayang harus bermalam dengan kondisi badan kedinginan tanpa membawa bekal makanan, cuma tersisa 2 beng beng dan air mineral :D

sudah selesai kah...


belum sih.. masih ada beberapa tempat yang mobil kami harus nyungsep kembali ke parit, dengan ban depan masuk ke dalam. "berasa naik perahu" ujar pak Agus sembari mencoba mengendalikan laju mobil yang seakan bergoyang dangdut di jalanan berlumpur ini.


2 jam kemudian ucap syukur dalam hati ketika ban mobil mulai menapaki jalan berapal. walau badan masih menggigil kedinginan karena baju basah sedangkan di luar hujan deras masih tidak ada tanda tanda akan segera reda.

banyak pengalaman berharga yang bisa dipetik hikmahnya dari perjalanan kemarin, salah satunya adalah persiapan perlengkapan cadangan terkadang sepele, berasa berat kalau dibawa, tapi kalau terjadi yang tidak kita inginkan akan sangat berguna sekali.

Sunday, September 11, 2011

launching kompas tv

Hari jumat malam kemarin ikutan melipir bareng beberapa rekan2 dari Fotokita.net ke JCC Senayan. kongkow buat pura puranya jadi fotografer :D Padahal niatnya cuma pengen liat mbak Nadine dari deket hihihi..

Ngumpul jam 4 sore dan saya datang agak telat, kami semua menggunakan kaos hitam berlogo kotak kuning kemudian berkumpul di deket pintu masuk. Di depan showroom Teroka yang dipenuhi dengan kendaraan untuk digunakan beraktivitas di alam bebas.

Selepas itu sekitar jam 7 acara pun dimulai.. Lampu sorot warna warni menerangi panggung.
mengiringi beberapa artis yang membawakan lagu lagu yang pernah dipopulerkan oleh Iwan Fals, yang kemudian diaransemen ulang oleh Andi Rianto. Selain itu juga beberapa lagu band teratas Indonesia juga menjadi ajang pamer para musisi kita ini..

Sayang posisi yang disediakan untuk kami ada di sebelah kiri panggung, jadi hanya bisa menikmati layar lebar tapi para musisi menghadap ke samping.. beberapa rekan memutuskan untuk bergerilya mencari lokasi strategis lainnya.. saya sendiri juga akhirnya melipir ke bawah dan duduk nglesot di bagian panggung tapi sebelah depan sehingga lebih bisa memotret dengan nyaman.

ternyata memotret panggung dengan memotret landscape lebih susah memotret panggung :D
beberapa kali focus yang menggunakan auto focus agak meleset. selain itu juga lensa dengan bukaan terlebar f/4 ini kurang begitu pahin untuk kondisi low light sehingga beberapa kali harus menggunakan iso 800 bahkan 1600 untuk bisa mendapatkan speed yang agak cepat. selain itu karena tidak punya monopod jadilah tripod yang biasa menemani jalan jalan saya ini beralih fungsi menjadi monopod :D

beberapa jepretan ala kadarnya dari grand launching kompas tv kemarin.. idep idep belajar motret panggung sembari mendengarkan para ababil berteriak teriak histeris di depan panggung. untung bisa motret mbak Nadine dari jarak cukup deket hihihih











Thursday, September 8, 2011

[flores] blue sky meet blue sea

pemandangan dalam perjalanan dari Maumere - Larantuka
foto ini saya ambil dalam perjalanan dari Maumere menuju Larantuka.. di pinggir jalan besar. yang bikin saya termangap mangap melihat hijaunya salah satu sudut pantai yang ada di bawah. pengen melipir ke bawah buat melihat kondisi pantainya.. siapa tahu menarik buat snorkling.. tapi apa daya karena pas tidak jalan dengan teman2 yang hobi ngelandscape jadi ya cukup puas berhenti beberapa menit untuk menikmati salah satu sudut keindahan pulau Flores ini

pagi yang indah di ketep pass

hidup terkadang berjalan seperti robot tak berjiwa

teracuni dengan aktivitas sehari hari yang entah bermanfaat
atau sekedar membunuh waktu
mengejar obesesi yang tak ada henti
kebahagiaan semu dari keinginan lahiriah

sempatkan lah waktumu sekedar bangun pagi
rasakan hangatnya sinar pagi menyisiri lereng pegunungan
menggantikan dingin dan gelapnya malam yang membekukan tubuh

terkadang kita sering lupa bersyukur atas pagi yang kita terima
atas semua berkat dan nafas kehidupan yang masih kita hirup
atas semua tawa dan senyum yang masih bisa kita nikmati
atas kesehatan dan kekayaan yang kita miliki

terima kasih pagi,
engkau masih selalu ada untuk mengingatkan jiwa jiwa putus asa kami

Wednesday, September 7, 2011

[mudik] 27 jam on the road

pengalaman pulang mudik kemarin bener bener membuat badan sedikit remuk redam
awalnya kami mengira perjalanan pulang ke jakarta ini tidak jauh beda dengan perjalanan biasa yang sering saya lakukan.. ya molor molor mungkin sekitar 14 - 15 jam lah sudah sampai ke jakarta.

melihat kondisi jalan jumat dan sabtu sore sedikit membuat kami yakin kalau perjalanan pulang ini bakalan tidak terlalu macet. sempat terpikir untuk berangkat selasa siang tapi bakalan terlalu capek karena rabu pagi kakak saya sudah harus masuk kerja. akhirnya kami putuskan untuk berangkat senin malam pukul 19.00.apalagi pemberitaan di televisi juga tidak terlalu banyak menyorot mengenai kemacetan di hari senin nya.

perjalanan solo - boyolali berjalan dengan mulus dan lancar. kami hanya berpapasan dengan beberapa mobil dengan plat B. jalan cukup lenggang sehingga mobil bisa dipacu dengan kecepatan 80 - 100 km/jam. selepas boyolali jalan menjadi lebih kecil, di beberapa tempat bahkan hanya bisa muat untuk 1 lajur, sehingga perjalanan agak tersendat. sebelum salatiga kami mengambil jalan lingkar yang juga mulus walau berbelok belok dan banyak turunan itu.
perjalanan ke semarang juga masih cukup lancar di lewati walau beberapa kali harus berhenti agak lama, terutama di lampu lalu lintas.

terjebak
memasuki daerah cirebon, sekitar pukul 4.30an mobil pun masuk ke jalan tol kanci dan mimpi buruk pun dimulai..

terlihat ratusan mobil yang terhenti di ruas jalan tol ini. pertama kami berpikiran positif, mungkin antrian karena pintu tol. tapi setelah melewati pintu tol pun antrian belum terurai. malah banyak mobil yang berhenti di bahu jalan bahkan terlihat beberapa penumpang yang tidur2an di aspal jalan. sempat kakak saya bertanya ke petugas tol di gerbang tadi "macet sampe mana mas? sebabnya apa ?" "karena mobilnya terlalu banyak yang lewat pak" jawab petugas tol sinis tapi juga mungkin realistis.. terlalu banyak mobil yang lewat...

menunggu sesuatu yang tidak pasti

istirahat sembari menunggu macet terurai

melenggang di antara sepinya jalan

sampai pukul 6 pagi belum ada tanda tanda kemacetan bakal terurai, beberapa mobil memutuskan memutar balik lewat putaran jalan tol yang sengaja dibuka oleh petugas. selama 1.5 jam mobil hanya beringsut dalam hitungan puluhan meter. ahkirnya diputuskan untuk memarkir mobil di pinggir jalan dan beristirahat, kakak saya menyempatkan tidur. saya sendiri kelayapan jalan jalan sembari menikmati matahari terbit di antara ribuan mobil yang berhenti.. sesekali ngobrol dengan beberapa orang yang duduk duduk sembari menunggu kemacetan. sepertinya memang banyak yang salah menebak, mereka mengira arus puncak balik hari jumat dan sabtu malam..

jam 8 pagi akhirnya kami bisa sedikit terbebas dari kemacetan di jalan tol, dan memutuskan rehat sembari makan pagi di rumah makan pringsewu. setelah itu kembali lagi menuju jalur pantura...
jalanan yang padat

menikmati perjalanan
yang sepi dan yang terjebak macet

dan ternyata mimpi buruk belum berahkir.. kemacetan panjang dan nyaris tidak bergerak masih menghantui perjalanan kami.. mobil berjalan bak siput di antara ribuan pengemudi motor yang berjalan merapat bak semut.. puff...

pemandangan tersebut terjadi sejak dari cirebon bahkan hingga sampai kami masuk pintu tol cawang.. di sepanjang jalan banyak rumah warga yang disulap dadakan menjadi tempat beristirahat.. tulisan ada WC dan parkir aman di kertas sobekan kardus banyak terpampang di setiap rumah. banyak juga terlihat pengemudi motor yang berhenti memarkir motornya dan tertidur di halaman rumah penduduk. beberapa rumah juga berubah fungsi menjadi warung makan. bakso, soto, es kelapa muda, banyak terlihat di sepanjang rumah di jalan pantura ini..
rejeki tiban tahunan buat masyarakat sekitar..

mobil kamipun sempat berhenti di salah satu rumah penduduk, sekedar mendinginkan mesin mobil yang panas, dan merebahkan badan yang penat sembari menikmati nikmatnya soft drink dingin

24 jam setelah kami berangkat dari solo, pintu tol Cawang baru bisa kami capai..
3 jam berikutnya barulah saya bisa merebahkan badan di atas kasur dan terlelap dalam mimpi menghilangkan penat dan capek perjalanan

selamat hari raya idul fitri buat semua yang merayakan
mohon maaf lahir batin
dan buat semua pemudik yang rela bermacet, berpanasan, bercapek capek untuk bisa sekedar merayakan lebaran di kampung halaman dengan keluarga mereka.. satu kata terucap
S A L U T !!
pagi yang indah di antara kemacetan

Monday, September 5, 2011

[ketep] berburu malam

berawal dari sekedar niat iseng posting ajakan jalan ke Selo, Boyolali untuk menikmati keindahan alam berlatar belakang Gunung Merapi dan Merbabu. Racun di sebar ke wuntat, wawis dan untung yang merupakan teman jalan sejak lama. dalam perjalanan racun menyebar sehingga agung widi dari jogja pun tertarik untuk ikut.

perjalanan menuju Boyolali cukup disertai dengan perjuangan menembus macetnya arus balik sabtu sore di sepanjang jalan Solo - Semarang. Jalur yang harusnya hanya bisa untuk 2 lajur berubah menjadi 3 lajur + 1 lajur jalan acak adut yang dilewati motor. saya sebut acak adut karena memang beberapa kali jalur yang saya lewati tersebut hanya berupa jalan tanah, kadang berpasir kadang juga berbatu batu dan seringkali harus melewati penghalang alam berupa batang pohon.

selepas Salatiga perjalanan melewati jalur Kopeng cukup lancar. jalan berliku liku dan juga menanjak ini tampaknya kurang disukai para pemudik, karena saya hanya berpapasan dengan sedikit mobil dan motor. mungkin juga karena jarum jam sudah menunjukan jam 22.00 lebih sehingga hawa dingin dan gelapnya jalan mengurangi minat para pemudik untuk melewati jalan alternatif Salatiga - Magelang ini.

selepas Kopeng saya mengarahkan motor melewati jalan yang menuju ke Ketep pass. sepanjang jalan sepanjang kurang lebijh 9 km ini saya bahkan sama sekali tidak berpapasan dengan kendaraan lain. saya beruntung cuaca saat itu cukup bersahabat. kabut tipis yang sempat muncul dan membuat was was berlangsung singkat dan masih cukup aman untuk jarak pandang. sekitar 15 menit kemudian lampu lampu ketep pass sudah mulai terlihat di antara kabut malam.

untung tidak bisa ikut karena ikut dalam arus balik pemudik ke jakarta, wuntat juga pamit karena ibu nya sedang sakit, sedangkan wawis pamit karena mengantar saudara. Jadilah saya hanya ditemani oleh agung yang juga menyempatkan diri membawa tenda lafuma nya. sebenernya saya sudah berniat kalau memang tidak bisa semua saya membatalkan keluyuran malam ke Selo ini. tapi karena sudah terlanjur ditunggu Agung di pertigaan Ketep maka jadilah kami berdua yang akan kelayapan malam ini.

niat awal di Selo saya batalkan dan memilih hanya menunggu di Ketep saja dengan beberapa pertimbangan, jalan yang cukup jauh ke selo, kondisi malam yang berubah ubah dengan cepat, kadang kabut tebal, dan juga karena banyak warung makan penjaja jagung yang masih buka sehingga bisa dipakai untuk basecamp, paling tidak sekedar melepas penat, syukur2 bisa numpang bermalam di rumah rumahannya.

jadilah malam itu kami melipir dan ngobrol ngobrol ditemani jagung bakar manis pedas dan juga kopi hangat mengepul di warung mbah Samirah.

"Biasane nipun kathah bintang mboten buk ?" (biasanya banyak bintang tidak bu ?) kataku melihat langit yang seakan menyerupai kegelapan abadi. "kathah mas.. sekedap maleh, biasane jam kalehwelas nopo jam setunggal bintange kathah sanget" (banyak mas, biasanya sekitar jam 12 - 1 an bintangnya banyak sekali) balas mbah Samirah.

"mriki niki anget anget njih kathah mas" (disini yang "hangat hangat" juga ada banyak mas) timpal mbah Samirah, "nopo niku buk?" (apa itu bu?) tanya agung penasaran (apa pura pura gak tahu nih :p). kalau sore katanya sering ada beberapa pasangan yang melakukan aktivitas yang bisa membikin hangat di sekitar tempat itu hahahaha

obrolan akrab dengan mbah Samirah sesekali ditimpali ketawa lepas seakan sedikit melupakan dinginnya udara malam pegunungan.

lampu lampu di kaki Gunung Merbabu dan Merapi seakan mengobati hati yang masih gundah melihat langit yang belum juga menampakan tanda tanda adanya bintang yang bakalan muncul.. kantuk dan badan pegal pegan di sertai dinginnnya pagi merupakan kombinasi yang cukup ampuh untuk tidur, pukul 2 pagi kuputuskan untuk merebahkan badan dan berharap nanti bangun pukul 4 pagi an dengan kondisi lebih baik.

pukul 4 kurang sedikit ketika Agung juga sudah terbangun dari tidurnya.. udara masih dingin, tapi beruntung langit cukup cerah. bintang yang bertebaran muncul di atas langit seakan menjawab doa sebelum tidur ku tadi.

warung mbah Samirah tempat kami nongkrong

pohon dan lintasan bintang

selamat malam dari Ketep Pass

Saturday, September 3, 2011

[flores] malam bertabur bintang versi canon S95

matahari sudah berangsup tenggelam di batas horizon
langit masih menyisakan sedikit warna jingga di ufuk barat
dengan bantuan sinar dari lcd handphone bergegas mengemasi peralatan kamera
batere kamera canon 450D ku sudah megap megap dipaksa sejak dari pagi tadi
belum lagi slow speed an barusan yang semakin menguras powernya.

time to go home friend.. ujar Lutfi teman perjalanan kali ini

sejenak kupandangi langit di atas kami berdiri
kerlip cahaya bintang sudah mulai menyeruak memenuhi gelapnya angkasa
kulirik jam tangan yang menunjukan sekitar pukul 18.45 waktu Indonesia tengah
masih cukup sore tapi jajaran bintang sudah nampak terlihat

aku menghela nafas.. kenapa tadi terlupakan membawa batere kamera cadangan lainnya
sisa perjalanan kemarin di salah satu pantai di kabupaten Ende belum terlupakan untuk saya charge malam harinya.. belum lagi pagi tadi sudah berangkat lagi ke Bukit Nilo untuk mengabadikan indahnya alam Flores ini..

akhirnya kukeluarkan kembali kamera poket canon S95
kulepaskan head tripod yang setia tercantel di body 450D ku
dan sejenak kemudian berpindah posisi berada di bawah body mungil kamera S95

ISO terpaksa menggunakan settingan tertinggi 3200, noise masih bisa diakali nanti dengan software noise reduction ,
pikir ku dalam hati sembari memastikan menggunakan format RAW sehingga nanti bisa lebih leluasa waktu waktu post processing.
bukaan besar f/2 pada kamera canon S95 ini sangat membantu untuk mendapatkan shuter speed yang cukup untuk mendapatkan exposure yang mendekati yang saya inginkan.
kusetting kamera menggunakan timer 2 detik untuk mengurangi goyangan akibat sentuhan tangan dengan shutter.


dan ternyata bonusnya adalah malam dipenuhi bintang dan bima sakti yang menggayut di langit selatan di antara ranting pohon yang tersinari lampu kendaraan yang lewat di sepanjang jalan di tepi pantai ini

walau sedikit kecewa tidak bisa mengabadikan keindahan malam dengan kamera 450D saya. tapi terobati dengan kamera kecil canon S95 nan powerful yang juga tidak kalah canggih nya.

canon S95 = small but powerful pocket camera

keterangan :
menggunakan format RAW, diconvert dengan Canon Digital Photo Profesional.
Noise Reduction, Vibration, Watermark dan Resize dengan Photoshop CS4

EXIF :
Camera         Canon
Model         Canon PowerShot S95
ISO         3200
Exposure     15.0 sec
Aperture     2.0
Focal Length     6mm
Software     Digital Photo Professional
Date and Time (Digitized)     2011:08:16 17:46:23
Focal Length (in 35mm film)     133

Friday, September 2, 2011

Senja utama telah lewat

suara berderak terdengar seiring dengan getaran halus di tanah tempat saya berpijak
dari kejauhan nyala terang lurus sejajar dengan lintasan dari logam menyibak kegelapan senja
bak ular naga terbuat dari logam mengeliat merobek malam
menderu kencang membuat pusaran angin menerpa tubuh ku yang terdiam di samping
mencoba menutupi dari debu yang terbang ke segala arah

membawa mimpi para penumpangnya yang entah sudah terlelap
seperti yang biasa saya lakukan dalam perjalanan ke jakarta
atau sedang termenung membawa angan terbang jauh melayang

kereta api senja solo telah lewat